Kamis, 06 Desember 2012

PROPOSAL METODE RISET


ANALISIS PENGARUH PROGRAM PROMOSI,
PERSEPSI MEREK, MOTIVASI KONSUMEN, DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MOTOR YAMAHA DI KOTA
SEMARANG


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin  maju seperti sekarang ini membuat banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun sebelum dan terjadi pada masa sekarang sebagai akibat semakin majunya ilmu teknologi yang diterapkan oleh suatu bangsa.  bangsa Indonesia contohnya sebagai negara yang mempunyai populasi penduduk terbesar nomor 4 (empat) www.populationworld.com, (2009) di dunia menjadikan negara Indonesia ini harus memiliki penerapan ilmu teknologi yang sangat maju sebagai alat untuk mempermudah arus komunikasi dan transportasi antar penduduk sehingga dapat tercipta kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata.  Dalam bidang transportasi kita mungkin telah mengenal motor sebagai salah satu alat transportasi yang biasa digunakan oleh penduduk Indonesia.  Hal ini dikarenakan selain praktis dan hemat jika dibandingkan dengan membayar ongkos angkutan umum, alasan  lain yang mempengaruhi perkembangan motor di Indonesia adalah untuk mempercepat seseorang apabila akan melakukan perpindahan dari suatu tempat ketempat lainnya. Itulah alasan mengapa pertumbuhan para pengguna sepada motor di negara ini semakin meningkat setiap tahunnya bahkan disaat krisis ekonomi yang mengguncang negara ini beberapa tahun lalu pertumbuhan sepeda motor justru semakin meningkat. Seiring perkembangan waktu dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan juga mudah dalam perawatan.  Saat ini banyak sekali bermunculan berbagai merek sepeda motor seperti HONDA, YAMAHA, SUZUKI, dan KAWASAKI sebagai pemain utama dalam pasar sepeda motor di negara ini yang selalu bersaing untuk merebut minat konsumen untuk membeli produk motor mereka. Karena untuk menarik minat beli konsumen yang sangat sulit, maka diperlukan usaha yang keras dan  inovasi yang terencana dari waktu ke waktu dari setiap perusahaan untuk menarik minat beli konsumen.  Pasar sepeda motor Indonesia yang sangat luas  membuat beberapa perusahaan HONDA, YAMAHA, SUZUKI, dan KAWASAKI selalu berlomba-lomba memproduksi produk yang dapat memenuhi kebutuhan dari konsumen mereka.
Menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dari tahun 2005-2010 Honda selalu menjadi pemimpin pasar sepeda motor, sedangkan Yamaha selalu menjadi nomor 2 (dua) setelah Honda.  Walaupun penjualan mereka selalu menunjukan tren hasil positif, ini berarti tren positif peningkatan penjualan sepeda motor Yamaha belum mampu mengalahkan penjualan sepeda motor Honda sebagaipemimpin pasar sepeda motor di Indonesia. Dengan menggunakan tagline “Yamaha Semakin Didepan” Yamaha berusaha menunjukan bahwa mereka selangkah lebih maju dibandingkan yang lain dan juga agar konsumen semakin mengenal produk mereka dan kemudian mau memakai produk-produk motor buatan mereka yang dikenal cepat, gesit dan sporty sehingga cocok untuk berbagai golongan usia.  Selain itu Suzuki dan Kawasaki tak ubahnya menjadi pelengkap dalam pasar sepeda motor di Indonesia. Berdasarkan teori yang ada maka penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh program promosi, persepsi merek, motivasi konsumen, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.  Penelitian akan dilakukan dengan judul “Analisis Pengaruh Program Promosi, Persepsi Merek, Motivasi Konsumen dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Semarang”.


1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan di atas terdapat  kenaikan yang signifikan dari penjualan sepeda motor Yamaha setiap tahunnya, akan tetapi hal tersebut belum bisa mengalahkan penjualan sepeda motor Honda di Indonesia dan bagaimana cara untuk lebih meningkatkan penjualan sepeda motor Yamaha di Indonesia yang dapat diukur melalui beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dari beberapa teori yang diuraikan oleh beberapa ahli diatas dan beberapa penelitian terdahulu  yang mendasari variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dengandemikian maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah  Program promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
merek Yamaha?
2. Apakah Persepsi merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek
Yamaha?
3. Apakah  Motivasi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor
merek Yamaha?
4. Apakah Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek
Yamaha?


1.3  Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian dibatasi pada pembeli (buyer), dan pemakai (user) sepeda motor merek Yamaha di Kota Semarang.
2. Atribut yang diteliti yaitu: Program promosi, persepsi merek, motivasi Konsumen dan
kualitas produk.


1.4 Tujuan dan Kegunaan

1.4.1  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis  pengaruh program promosi  tehadap keputusan  pembelian sepeda
motor merek Yamaha.
2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi merek  terhadap keputusan pembelian sepeda
motor merek Yamaha.
3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan  pembelian sepeda motor merek Yamaha.
4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda
motor merek Yamaha.


1.4.2  Kegunaan Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memberi kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Konsumen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada konsumen dalam  keputusan pembelian sepeda motor.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar kemungkinan pengambilan keputusan pembelian sepeda motor serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam penawaran dan pemasaran produknya.
3. Bagi dunia Akademi
Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan dapat memberikan  kontribusi pada pengembangan studi mengenai pemasaran.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan kepemilikan barang  atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusi fisiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir (Sigit, 2002). Sedangkan menurut Perreault Jr. (2008) dalam  Basic Marketing: A Marketing Strategy Planning Approachberpendapat Marketing is make sure right goods and services are produced.  Pemasaran adalah memastikan bahwa barang dan jasa yang sesuai diproduksi. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan (Saladin, 2003).   Sedangkan Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat”.    dan juga, Menurut Kotler dan Armstrong (2000) pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan kelima pendapat tersebut maka penulis menyimpulkan pemasaran adalah
rangkaian proses yang dilakukan untuk menjual barang  atau jasa yang telah diproduksi untuk dipasarkan agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tersebut sesuai dengan tujuan dari berdirinya suatu perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan.
Pengelolaan pemasaran umumnya dilakukan oleh organisasi. Terdapat aspek-aspek spesifik dari pemasaran yang harus dipertimbangkan oleh bagian pemasaran. Pemasaran dapat dilihat dari sudut pandang mikro, yaitu serangkaian aktifitas untuk mengantisipasi kebutuhan konsumen, alur langsung barang dan jasa kepada konsumen, dan  dilakukan oleh organisasi individu. Dari sudut pandang makro, pemasaran adalah proses sosial yang dapat memenuhi tujuan dari masyarakat, secara efektif menyamakan antara permintaan dan penawaran dimana fokus pada bagaimana aktifitas pemasaran mempengaruhi  masyarakat dan sebaliknya. Pemasaran mencakup usaha perusahaan dalam memuaskan konsumen yang dimulai dengan mengindentifikasi kebutuhan konsumen, menentukan harga pokok barang atau jasa yang relevan, menentukan teknik promosi, dan distribusi atau penjualan produk tersebut. Dalam menciptakan
kepuasan konsumen maka harus ada singkronisasi antara pemasaran yang meliputi kegiatan untuk memastikan barang dan jasa yang benar diproduksi dan menciptakan kepuasan konsumen dimana memenuhi kebutuhan konsumen, keinginan, serta ekspektasi dan produksi yang merupakan kegiatan membuat barang dan menyediakan jasa karena produk tidak dapat menjual diri sendiri Perreault Jr  (2008).


2.1.2 Perilaku konsumen

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990,p.3), perilaku konsumen diartikan “ Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”.  Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu  produk atau  jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.Schiffman dan Kanuk (1997) berpendapat perilaku konsumen adalah  the behavior that consumers display in searching for purchasing, using evaluating, and disposing of produce’s, service idea”s which they expect  with satisfy their needs. Artinya perilaku yang ditunjukan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi barang dan jasa atau ide, diharapkan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut.Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).  Hal ini disebabkan
tujuan pemasaran itu sendiri adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan.  Berdasarkan ketiga pendapat ahli di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah alasan-alasan yang mendasari tindakan individu atau kelompok sebagai konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya.


2.2 Keputusan pembelian

Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan melalui penjualan produk dan jasa kepada konsumen. Dengan menggunakan cara-cara pemasaran yang menarik, perusahaan dapat mempengaruhi keputusan  pembelian konsumen. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk adalah sesuatu yang sangat diinginkan perusahaan, terutama pihakpemasar. Preferensi yang tinggi terhadap merek tidak akan mendapatkan keuntungan secara berlanjut jika hal itu hanya berhenti pada tahap tersebut.


2.2.1 Peranan-peranan dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun seringkali pula peranan tersebut dilakukan oleh beberapa orang. Pemahaman mengenai masingmasng peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi, Pemrakarsa (initiator), Pemberi pengaruh (influence), Pengambilan keputusan (decider),Pembeli (buyer), Pemakai (user). (Kotler, et al,.1996).


2.3 Promosi

Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.Promosi juga sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya bagi perusahaan.  Tujuan dari promosi menurut Swasta (1997:335) adalah sebagai berikut :
a.       Mofikasi tingkah laku
Orang-orang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain mencari kesenangan atau bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, memberi informasi, dan mengemukakan ide. Promosi berusaha mengubah tingkah laku yang ada.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberi tahu target pasar mengenai
penawaran perusahaan.
c. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk terutama diarahkan untuk mendorong pembeli. 
Sering kali perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya guna menciptakan kesan positif sehingga dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.
d. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingtkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dalam masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan pada daur hidup produk. Kegiatan promosi mengenal adanya bauran promosi yaitu kombinasi dari strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,  personal selling, dan alat-alat promosi yang lain dimana kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Stanton dalam Swasta, 1979:238).
a.       Personal Selling
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membujuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka dapat mencoba dan membelinya.
b.      Mass Selling
Mass Selling terdiri atas periklanan dan publisitas.   Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.  Metode ini memang tidak lebih fleksibel dibandingkan dengan  personal selling  namun merupakan yang lebih murah untuk menyampaikan informasi  kepada target pasar yang jumlahnya sangar banyak dan tersebar luas.  Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.
c.       Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui pengunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan.

d.      Public Relations (Hubungan Masyarakat)
Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.  Kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
e.       Direct Marketing
Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur di sembarang lokasi (Tjiptono, 2000:222).  Untuk memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi diperlukan adanya strategi bauran promosi yang tepat.  Tugas tersebut tidak mudah, mengingat efektifitas masing-masing berbeda dan paling sulit, setiap metode terkadang tumpang tindih (overlap) dengan metode lain.


2.4 Persepsi Merek

Promosi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian, begitu pula dengan persepsi. Konsumen akan menampakan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan di ambil dalam membeli suatu produk.  Menurut Ruch (1967: 300). persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk petunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.Kotler dan Amstrong (1996) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi
seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabakan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada.  Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki.  Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk.  Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan, atau ancaman bagi produknya.

2.5  Motivasi Konsumen

“Suatu keadaan di dalam diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan ataumenggerakan dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah satu tujuan”(Barelson dan Stainer, 1964:240).  Sedangkan Handoko (2001) mengatakan bahwa peran merek menjadikan pembeli menunjukan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik.  Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut.

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dan pemecahan masalah ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut (Supranto, 2000). Hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Hipotesis 1
Program Promosi  berpengaruh positif terhadap  keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Kota Semarang.
b) Hipotesis 2
Persepsi Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Kota Semarang. 
c) Hipotesis 3
Motivasi  Konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Kota Semarang.
d) Hipotesis 4
Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap  keputusan pembelian sepeda motor  Yamaha di Kota Semarang.




BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Variabel Penelitian dan Definsi Operasional

Variabel penelitian ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen (Indriantono dan Supomo, 1999).  Variabel dependen dan independen dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Dependen
Keputusan pembelian yang dilakukan merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. 
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain : program promosi, persepsi merek, motivasi konsumen, dan kualitas produk.  Proses pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapat perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya (Mowen dan Minor, 2002). Indikatornya adalah :
1. Tidak mempertimbangkan merek lain.
2. Langsung membeli motor Yamaha.
2. Variabel Independen
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen, yaitu program promosi (X1), Persepsi merek, motivasi konsumen.

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian survey dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel pada populasi dengan memberikan syarat dan kriteria tertentu kepada sampel.  Syarat sampel pada penelitian ini adalah sampel berdomisili atau warga Kota Semarang.  Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pembeli (buyer) atau pemakai (user) sepeda motor Yamaha. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2004).  Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengendara sepeda motor merek Yamaha di kota Semarang.


3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Menurut sugiarto (2002) data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan, jadi data primer adalah data yang 0,013,904x0,25diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder  adalah data yang telah dukumpulkan oleh pihak lain, bukan dari pihak peneliti sendiri untuk tujuan yang lain (Istijanto, 2005).  Data sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan materi kajian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada obyek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999).  Dari wawancara ini, peneliti akan memproleh informasi spontan dan mendalam dari setiap responden.
2. Kuesioner
Menurut Rangkuti (1997) tujuan kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey, memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi mungkin.  Jawaban dari  pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden  tanpa bantuan dari pihak peneliti.  Pertanyaan yang diajukan pada responden harus jelas dan tidak meragukan responden.

3.5 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis yang dipakai adalah :
3.5.1 Analisis Kualitatif
Analisis kuantitatif adalah gambaran keadaan suatu perusahaan.Suatu definisi yang dapat diartikan secara umum karena model ini dilukiskan dengan sebuah kalimat yang bisa mewakili kualitas dari sebuah obyek yang diteliti.
3.5.2 Analisis Kuantitatif
Analisis data ini menggunakan angka-angka dengan metode statistik.Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden menggunakan skala Likert.