Tema :
Pentingnya Pemakain Endorser Dalam Pembelian Suatu Produk
Judul :
PENGARUH PEMAKAIAN ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI MELALUI KEPRIBADIAN MEREK DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP CITRA MEREK PEMBALUT WANITA CHARM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin
dinamis, kompleks dan serba tidak pasti, menyediakan peluang tetapi juga
tantangan. Di dalam bersaing, para pemasar menggunakan seluruh alat atau
unsur-unsur pemasaran secara terpadu yang dikenal dengan ‘4P’ yaitu produk
(product), harga (price), distribusi (place), dan komunikasi pemasaran
(promotion). Di dalam bauran komunikasi pemasaran (marketing communications
mix) yang terdiri dari lima alat promosi yaitu periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat dan publisitas, tenaga penjual dan pemasaran langsung. Begitu
pula tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam bisnis consumer goods (kebutuhan seharihari) untuk selalu
mendapatkan cara-cara terbaik untuk merebut atau mempertahankan pangsa pasar. Periklanan
adalah sebuah fenomena sosial yang penting. Iklan dipercaya dapat menstimulasi
konsumsi dan aktifitas ekonomi, model gaya hidup serta sebuah orientasi nilai
tertentu. Konsumen dihadapkan dengan iklan sehari-hari yang terus menerus di dalam
berbagai media. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang memanfaatkan media ini.
Iklan berperan penting sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan konsumen
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk. Adapun salah satu cara untuk dapat menyampaikan
komunikasi tersebut agar lebih cepat dikenal oleh kosumen dengan cara
menjadikan selebriti sebagai salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan
pesan dalam di dalam iklan. Di dalam perkembangannya, sudah banyak perusahaaan
di Indonesia yang menggunakan selebriti sebagai endorsers, orang-orang terkenal
seperti artis, olahragawan, koki, dokter, pengusaha
dalam menyampaikan pesan-pesan iklan dari produk yang mereka hasilkan.
Konsistensi antara citra selebriti dan citra produk
yang dikehendaki mungkin lebih menonjol untuk produk yang lebih bersifat
“technical” kompleks serta indepeden, dibandingkan untuk produk yang tergolong komoditi yang “non-technical”
dan sederhana. Produk-produk yang sebelumnya “unendorsed” kemungkinan untuk
menyerap karkteristik “endorser” (selebriti) lebih banyak dibandingkan produk
yang sebelumnya “endorsed”. Para selebriti (endorsers) cenderung akan
menularkan citranya terhadap produk-produk yang memiliki citra yang
“undefined”. Penggunaan endorser sebuah
produk dapat dipercaya mampu mendongkrak penjualan produk tersebut. Hal ini dikarenakan,
selain dapat menimbulkan brand awarness,
sekaligus juga mewakili brand
personality yang dibawakan dan diharapkan dapat mendekati target konsumen
dengan baik sampai konsumen akhirnya tertarik untuk mengkonsumsi produk yang
diiklankan. Di dalam membentuk brand personality, pemilihan selebriti sebagai endorser-nya
merupakan hal yang sangat penting. Ditinjau dari sisi branding, selebriti memang dapat menjadi pencerminan
personality dari sebuah merek. Melihat pengaruh pemakaian endorser melalui
kepribadian merek dan implikasinya, maka penulis membuat penelitian dengan
mengambil judul “PENGARUH PEMAKAIAN ENDORSER DALAM IKLAN TELEVISI MELALUI
KEPRIBADIAN MEREK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP CITRA MEREK PEMBALUT WANITA CHARM”.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam
penelitian ini dirumuskan sebuah masalah bagaimana meningkatkan respon
masyarakat terhadap produk Charm, sehingga presentase citra mereknya pun dapat
meningkat. Sebagaimana telah dijabarkan di atas bahwa pemilihan endorsers
merupakan hal yang sangat penting karena dengan menyesuaikan antara personality
dari endorsers dengan brand personality produk
yang akan diiklankan, akan mengarah pada bagaimana citra merek tersebut
dimasyarakatkan. Dalam majalah marketing
menyatakan secara implisit bahwa keberhasilan Charm dalam mencapai
kesuksesannya salah satunya adalah pemakaian endorser. Dengan demikian rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaiman menyesuaikan endorser personality terhadap kepribadian merek Charm yang nantinya berpengaruh terhadap
pembentukan citra merek Charm.
Sehingga
petanyaan penelitian yang hendak dijawab dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah
kepercraan berpengaruh terhadap kepribadian merek Charm?
2.
Apakah daya tarik penyampaian pesan iklan bepengaruh terhadap
kepribadian
merek Charm?
3. Bagaiman
pengaruh kepribadian merek Charm
terhadap citra merek
Charm kepada
konsumen?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
uraian di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian
ini adalah:
1.
Menganalisis pengaruh kepercayaan
terhadap kepribadian merek
Charm.
2.
Menganalisis pengaruh kdaya tarik
penyampaian pesan iklan terhadap
kepribadian
merek Charm.
3.
Menganalisis pengaruh kepribadian merek Charm terhadap citra merek
Charm kepada
konsumen.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan
penelitian ini berimplikasi sebagai berikut:
1. Kegunaan
teoritis, diharapkan penelitian ini nantinya, dapat memperkaya
studi
tentang manajemen, khususnya yang
terkait dengan pemakaian
endorsers
selebriti.
2. Bagi
perusahaan, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
rangka
pemilihan endorser personality yang tepat, sehingga akan mempengaruhi
pmbentukan brand personality produk, pada akhirnya akan meningkatkan band image
produk.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Konsep Dasar
Perusahaan-perusahaan seringkali menggunakan selebriti dalam upaya
melakukan persuasi kepada konsumen agar membeli produk yang ditawarkan (Shimp,
2002). Semua bentuk komunikasi pemasaran dan promosi pada akhirnya akan
ditujukan untuk melakukan persuasi kepada kosumen agar melakukan perilaku yang
nantinya akan menguntungkan pasar.
Pesan-pesan yang disampaikan oleh sumber-sumber yang menarik dapat mencapai
perhatian (attention) dan daya ingat (recall) yang lebih
tinggi. Penggunaan selebriti
bisa efektif apabila mencerminkan suatu atribut utama suatu produk. Penggunaan
selebriti yang tepat akan mengikat brand produk menjadi brand seperti yang
diwakili oleh selebriti. Bagi marketer, brand personality ini merupakan yang
sangat penting karena layaknya manusia,
personality membuat merek
suatu produk akan nampak berbeda dibandingkan dengan merek lain. Selebriti
diharapkan nantinya dapat membangun
proses citra diri pada konsumen sehingga selebriti bisa menjadi user imaginer
untuk konsumen.
2.2 Kepribadian Merek
Para
marketers telah banyak yang menggunakan selebriti untuk menaikkan citra produk
mereka. Formula dasar yang dipakai tetap sama yaitu menyamakan celebrity personality dengan brand personality. Lebih lanjut disampaikan
bahwa Marketer berusaha dalam iklannya memasukkan celebrity personality ke
dalam brand personality untuk menarik konsumen untuk membeli. Membangun merek
merupakan proses rumit yang menyatukan dan mempertahankan campuran kompleks
sift-sifat dan nilai-nilai dan banyak diantaranya yang tidak telihat. Tujuan membangun merek adalah memproduksi
suatu tawaran yang unik dan menarik yang memenuhi kebutuhan rasional dan
emosional pelanggan dengan suatu cara yang lebih baik. Aspek utama yang membuat
merek menjadi spesial adalah kepribadian merek. Rahasia membangun merek adalah
pemberian nilai tambah, khususnya nilai psikologis pada produk/jasa dan
perusahaan dalam bentuk keuntungan-keuntungan yang tidak kasat mata yaitu hubungan emosional, keyakinan, nilai
dan perasaan yang dikaitkan dengan merek.
2.3 Endorsers Personality
Endorser
personality dikatakan sebagaimana konsumen melihat atau menggambarkan bagaimana
seorang selebriti tersebut. (Frans, 2004). Sebuah perusahaan yang mengiklankan
produknya dengan menggunakan dukungan selebriti mencoba mencocokkan image produk dan image perusahaan,
karakteristik pasar sasaran, dengan kepribadian maupun fisik seorang
selebriti. Image selebriti bagi seorang konsumen dilihat dari kecocokan
dan kemampuan selebriti untuk menarik perhatian. Pertimbangan iklan yang
menggunakn endorsers adalah daya tarik dan
kredibilitas sebuah pesan. Kredibilitas mempunyai tujuan untuk meyakinkan
konsumen sasaran atas pesan iklan yang disampaikan. Sehingga bisa dikatakan
bahwa penggunaan selebriti yang tepat akan mengikat erat brand produk menjadi
band seperti yang diwakili oleh selebriti.
2.3.1 Daya Tarik (Attractuveness)
Attractiveness
dapat diartikan sebagai daya tarik sumber bagi khalayak dengan berbagai
karakeristik seperti keterbukaan, humor, dan alamiah yang menyebabkan seorang
selebritis tersebut begitu menarik. Melihat peningkatan pemakaian selebritis
untuk menjadi endorser dari produk atau jasa dan sosial, daya tarik menjadi suatu dimensi yang penting
dari kredibilitas. Untuk menjelaskan pentingnya daya tarik fisik, seseorang
bisa hanya dengan melihat televisi atau iklan. Kebanyakan tv dan iklan hanya menggunakan orang yang cantik.
Konsumen cenderung untuk menangkap stereotipe yang positif terhadap kecantikan
tersebut.
2.3.2 Kepercayaan (Trustworthiness)
Ketika
seorang selebritis menjadi seorang endorser mereka harus memiliki kepercayaan dengan level yang tinggi karena endorsers akan secara langsung mempengaruhi
konsumen untuk mempercayai informasi yang disampaikan oleh endorser tersebut. Dikatakan secara langsung
bahwa kepercayaan mengawali sebuah proses yang disebut internalitation dimana
pesan promosi mempengaruhikepercayan, opini, sikap dan perilaku konsumen. Konsekuensinya
selebriti yan menjadiendorser yang memiliki trust tingkat tinggi sehingga dapat
digunakan untuk merubah sikap konsumen.
2.3.3 Brand Image (Citra Merek)
Brand image
adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan
asosiasinya pada merek tersebut. Jika suatu
brand telah dikenal dalam benak konsumen berarti ada brand assosiation
dan diferensiasi produk yang ditandai dengan adanya persepsi kualitas yang
tinggi sehingga berhasil memberikan kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan dan
akhirnya menghasilkan brand equityyang tinggi. Dengan pengelolaan brand image
yang baik dapat mengatasi problem pemasaran karena brand image lebih berfokus pada aspek psikologis
konsumen yang sulit ditiru oleh pesaing. Beberapa perusahaan besar memanfaatkan
personalitas sebagai alat bantu dalam proses pembentukan identitias perusahaan,
agar dapat memberikan citra merek perusahaan yang bernialai tinggi di pasar,
serta memudahkan pasar dalam memasarkan produknya.