Pengaruh Pelayanan Prima terhadap Kepuasan
Masyarakat
Sejalan dengan Pemberian Penghargaan ISO 9001/2000 pada
Dinas Perijinan Kota Malang
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Perubahan
paradigma dalam memandang kebutuhan konsumen dengan menekankan pada matrik
kompetisi yang semakin ketat merupakan cara yang paling mudah untuk
mempertahankan performance perusahaan. Kinerja perusahaan bukan hanya merupakan
fungsi perubahan kondisi eksternal semata namun merupakan sinergi dari
perubahan internal dan eksternal. Oleh karena itu akan lebih bijaksana jika
sebuah perusahaan senantiasa terus melakukan pembenahan internal tanpa harus
menunggu tuntutan ataupun perubahan dari pihak luar (eksternal).Pembenahan
internal menjadi hal yang penting bagi perusahaan yang ingin bersaing di pasar
global, perusahaan harus mampu mencapai tingkat mutu yang tinggi (quality
level), bukan hanya pada produknya, namun secara menyeluruh menyangkut seluruh
aspek dari perusahaan (total quality).Pemantauan dan pengukuran terhadap
kepuasan yang menyeluruh (complete satifation) menjadi hal yang sangat
esensial, karena langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi
kepentingan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan
pelanggan. Maka seperti pernyataan Zeithaml, et al. (2003: 86) bahwa kepuasan
pelanggan adalah evaluasi pelanggan terhadap suatu produk atau jasa perusahaan
yang dipandang dari segi apakah produk atau jasa tersebut telah memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.Kepuasan pelanggan akan tercapai bila pelanggan
merasa bahwa harapan terhadap suatu produk atau jasa telah terpenuhi. Tse dan
Wilton dalam Tjiptono (1997) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
fungsi dari kinerja yang dirasakan (perceived performance) dengan harapan
(expectations). Pemerintah daerah yang menjadi salah satu jenis perusahaan jasa
juga dituntut dengan pelayanan public
BAB II
METODE PENELITIAN
hipotesis
H1: Diduga pelayanan Prima dinas perijinan
kota Malangberpengaruh terhadap kepuasan pelanggan/masyarakatKota Malang.
H2: Diduga daya tanggap (responsiveness)
menjadi factor dominan yang memengaruhi kepuasan pelayanan perijinan
pelanggan/masyarakat Kota Malang. operasional variabel penelitian Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kepuasan
pelanggan/masyarakat sebagai variabel dependen dengan varibel pelayanan prima
sebagai variabel independen.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen
kepuasan pelanggan/masyarakat menggunakan ukuran skala likert 5, yaitu dengan
kategori Jawaban (a) Sangat puas diberi bobot 5, (b) Puas diberi bobot 4, (c)
Cukup puas diberi bobot 3, (d) Kurang puas diberi bobot 2, (e) Tidak puas
diberi bobot
1. Intrumen yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a) Kesederhanaan, dalam
arti bahwa prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar,
cepat dan tidak berbelit-belit serta mudah difahami dan dilaksanakan.
b) Kejelasan dan
kepastian, menyangkut: (a) Prosedur/tata cara pelayanan umum, (b) Persyaratan
pelayanan umum, baik teknis maupun administratif,
(c) Unit kerja atau
pejabat yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan umum,
(d) Rincian biaya/tarif
pelayanan umum dan tata cara pembayarannya,
(e) Jadwal waktu
penyelesaian pelayanan umum,
(f) Hak dan kewajiban
baik dari pemberi maupun penerima pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti
penerimaan permohonan/kelengkapannya, sebagai alat untuk memastikan pemrosesan
pelayanan umum,
(g) Pejabat yang
menerima keluhan pelanggan (masyarakat).
c) Keamanan, dalam arti
bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan
kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.
d) Keterbukaan, dalam
arti bahwa prosedur/tata cara, persyaratan, satuan kerja/pejabat penanggung
jawab pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian dan rincian biaya/tarif dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan
secara terbuka agar mudah diketahui dan difahami oleh masyarakat, baik diminta
maupun tidak diminta.
e) Efisien, meliputi
(a) Persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan
keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan umum yang diberikan, (b)
Dicegah adanya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan, dalam hal proses
pelayanannya mempersyaratkan kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi
pemerintah lain yang terkait.
f) Ekonomis, dalam arti
pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar dengan
memperhatikan,
(a) Nilai barang atau
jasa pelayanan umum dengan tidak menuntut biaya yang tinggi di luar kewajaran,
(b) Kondisi dan
kemampuan pelanggan (masyarakat) untuk membayar secara umum, (c) Ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Variabel Independen
Variabel independen
dalam penelitian ini menggunakan instrumen dengan menggunakan ukuran Skala
likert 5 dengan kategori (a) Sangat Baik diberi bobot 5, (b) Baik diberi bobot
4, (c) Cukup Baik diberi bobot 3, (d) Kurang Baik diberi bobot 2, (e) Tidak
Baik diberi bobot 1. Adapun variabel independen yang digunakan seperti tampak
di bawah ini:
a) Reliability
(Keandalan) sebagai variabel X1 yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
sesuai dengan janji yang ditawarkan.
b) Responsiveness (Daya
Tanggap) sebagai variabel X2yaitu respons atau kesigapan karyawan dalam
membantupelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi
kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani
transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
c) Assurance (Jaminan)
sebagai variabel X3 meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap
produk, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf karyawan,
sehingga pelanggan terbebas dari resiko, karenanya dimensi ini merupakan
gabungan dari dimensi Kompetensi (Competence) yang berarti keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan dalam memberikan pelayanan,
dimensi Kesopanan (Courtesy) yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para
karyawan serta Kredibilitas (Credibility) yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
kepercayaan kepada perusahaan seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil
dan pembahasan
1. Gambaran Umum Dinas Perijinan
Kota Malang
Perijinan Kota Malang
telah menggunakan sistem pelayanan satu atap atau dengan kata lain pelayanan
menggunakan sistem pelayanan satu atap.
2. Diskriptif Statistik
Kuesioner disebar
sebanyak 315 responden, dengan metode stratified random sampling. Analisa data
menggunakan SPSS for windows ver 15.00. hasil analisa menunjukkan bahwa dari
315 kuesioner yang disebar respon rate sebesar 70% atau sebanyak 270 responden
data dapat diolah.
3. Hasil Analisa
Statistik
a. Uji Validitas dan
Reliabilitas
Uji validitas dan
reliabilitas telah dilakukan terhadap 47 observasi dan semua instrumen
penelitian telah dinyatakan valid dan reliabel.
b. Pengujian Asumsi
Klasik
Uji Asumsi klasik
terdiri dari uji normalitas data, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas telah dilakukan pengujian dan hasilnya data berdistribusi
normal dan tidak terjadi asumsi klasik.
c. Analisis Data
1) Persamaan Regresi
Analisis ini digunakan
untuk mengetahui hubungan dan pengaruh perubahan variabel-variabel pelayanan
prima terhadap kepuasan masyarakat. Persamaan regresi yang terbentuk adalah
sebagai berikut:
Y = 10,399 + 1,496X1 +
1,890X2 + 1,885X3 + 1,024X4 + 0,707X5
Y :
Kepuasan Masyarakat
a :
Konstanta
b :
Koefisien
X1 :
Reliability (Keandalan)
X2 :
Responsiveness (Daya Tanggap)
X3 :
Assurance (Jaminan)
X4 :
Emphaty (Perhatian Lebih)
X5 :
Tangibles (Bukti Langsung)
Uji
Hipotesis
Uji hipotesis yang
dilakukan adalah menggunakan uji t (parsial) dan uji F (simultan). Adapun
keterangan masingmasing uji hipotesis sebagai berikut:
Uji
t (Parsial)
Berdasarkan hasil
analisis regresi berganda pada lampiran 7 yang disajikan dalam Tabel 4.8,
diperoleh semua variabel memiliki nilai thitung> tabel dengan tingkat
signifikansi menggunakan α = 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua
variabel pelayanan prima [(Reliability (Keandalan), Responsiveness (Daya
Tanggap), Assurance (Jaminan), Emphaty (Perhatian Lebih), Tangibles (Bukti
Langsung)] berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kota
Malang pada Kantor Dinas Kota Malang sejalan diberikannya ISO 9001. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial semua variabel pelayanan
prima Jurnal Ekonomika, Vol. 4 No. 1 Juni 2011: 25–32berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan masyarakat Kota Malang pada Pelayanan Dinas Perijinan Kota
Malang.
Uji
F (Simultan)
Hasil uji hipotesis
secara simultan menunjukkan Fhitungsebesar 190,121 pada tingkat signifikansi
sebesar 0,000 dengan Ftabel sebesar 2,45 dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha
Diterima karena memiliki Fhitun > Ftabel.
Hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara bersamasama variabel [(Reliability (Keandalan),
Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance
(Jaminan), Emphaty (Perhatian
Lebih), Tangibles (Bukti Langsung)] berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kota Malang pada Dinas Perijinan Kota
Malang.
d. Pembahasan Analisa
Data
Berdasarkan hasil
analisis yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kesimpulan untuk hipotesis 1
adalah semua variabel pelayanan prima [(Reliability (Keandalan), Responsiveness
(Daya Tanggap), Assurance (Jaminan), Emphaty (Perhatian Lebih), Tangibles
(Bukti Langsung)] berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kota
Malang pada Dinas Perijinan Kota Malang. Faktor dominan yang memengaruhi
kepuasan masyarakat adalah responsiveness pegawai yang melayani pada dinas perijinan
Kota Malang. Jadi sejalan dengan diberikannya penghargaan ISO 9002 pada Kantor
Dinas Perijinan Kota Malang yang merupakan standard pelayanan maka memang pamtas
Kota Malang diberikan penghargaan itu.
BAB IV
PENUTUP
Pengaruh pelayanan
prima yang diproksikan oleh variabel Reliability (Keandalan), Responsiveness
(Daya Tanggap), Assurance
(Jaminan), Emphaty (Perhatian Lebih),
Tangibles (Bukti Langsung)] dalam penelitian ini terbukti berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kota Malang pada Dinas Perijinan Kota
Malang jika diuji secara simultan.Secara parsial, semua variabel pelayanan prima
juga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kota Malang
pada Dinas Perijinan Kota Malang, dan berpengaruh serta berhubungan secara
positif, artinya semakin bagus pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas
Perijinan, maka juga akan semakin puas masyarakat atas pelayanan itu.
Daftar
Pustaka
1. Berry, Leonard L.
Parasuraman, 1991, Marketing Service: Competing Through, Quality. New York: The
Free Press.
2. Denhardt JV and
Denhardt RB, 2003, The New Public Service: Serving, not Steering. Armonk. Etc.:
ME Sharpe.
3. Dwiyanto, Agus,
2001, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Yogyakarta: Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan (PSKK), UGM Yogyakarta.
4. Deputi Menteri
Sekretaris Negara Bidang Perundang-undangan, 2005, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayan Minimal, Jakarta.
5. Juwono Trisno,
Abdullah Pius, 1994, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
6. Kuncoro, Sudirman
dan Sampara Lukman, 1999. “Visi, Misi, dan Manajemen Pelayanan Prima”. Makalah
dalam Lokakarya Strategi Pengembangan Pelayanan Umum di Lingkungan Pemerintah
Daerah, Cisarua, Bogor.
7. Kotler, P. 2000.
Marketing Management. Millennium Edition. New Jersey: Prentice Hall
International, Inc.
8. Menteri Hukum dan
Hak Asasi RI, 2005, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No 65 Tahun 2005,
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayan Minimal, Departemen
Kehakiman. Jakarta
9. Mowen, John C. dan
Minor, Michael, 2002, Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga.
10. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006, 2006, Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
11. Peraturan Walikota
Malang Nomor 13 Tahun 2006, 2006, Tentang Sistem dan Prosedur Tetap Pelayanan
Perijinan.
12. Peni Suparto. Drs.
M.AP, 2008, Dua Unit Kerja Terima Sertifikat Iso 9001/2000,
http://www.pemkot-malang.go.id
13. Standar-Standar
Seri ISO 9001:2000. Sistem Manajemen Mutu - Konsep dan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9000 yang Berdomisili di Jakarta, Indonesia. QMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar